Senin, 01 Agustus 2011

Pengenalan Peta


    A. Pengertian, Jenis, dan Komponen-komponen Peta

1. Pengertian Peta
menurut para ahli antara lain:
a. Internasional Cartographic
Association ( ICA ) Peta adalah gambaran konvensional dan selektif yang diskalakan ( diperkecil ), biasanya dibuat pada bidang datar yang meliputi kenampakan-kenampakan di permukaan bumi atau benda angkasa.

b. Erwin Raisz ( 1948 ), peta adalah gambaran konvensional dari kenampakan muka bumi yang diprkecil seperti kenampakan kalau dilihat dari vertikal keatas, dibuat pada bidang datar, dan ditambah tulisan" sebagai pengenal.

c. Badan koordinasi survei & pemetaan nasional ( Bakosurtanal ) peta merupakan wahana bagi penyimpanan & pnyajian data kondisi lingkungan, mrupakan sumber informai bagi para perencana & pngambil kputusan pada tahapan & tingkatan pembangunan.

2. Jenis-Jenis Peta
a. Peta rupabumi ( umum ) adalah peta yang memberikan gambaran yang bersifat umum pada suatu daerah tertentu.

b. Peta tematik ( khusus ) adalah peta yang membrikan gambaran yang brsifat khusus pada daerah tertentu.

Berdasarkan skalanya, peta diklasifikasikan mnjadi lima antara lain :
a. Peta kadaster,berskala 1: 100-1: 5.000.
b. Peta skala besar berskala 1: 5.000-1: 250.000.
c. Peta skala sedang berskala 1:250.000-1:500.000.
d. Peta skala kecil berskala 1:500.000-1: 1.000.000.
e. Peta skala sangat kecil berskala lebih bessar dari 1: 1.000.000 atau = peta geografis.

3. Komponen-komponen Peta
a. Judul Peta
menggambarkan isi dari
sebuah peta.
b. Skala Peta
penggambaran permukaan bumi yang luas di peta dilakukan dengan pengecilan.
Peta tidak berskla dapat di tentukan dngan beberapa cara sbgai berikut:
1) membandingkan objk dipeta tidak berskala dgn objek yang sudah diketahui ukurannya dilapangan.

2). menggunakan peta topografi yang memiliki gari kontur yaitu garis petayang menghubungkan titik" dgn ketinggian sama yg disebut CONTOUR INTERVAL
( CI ) yg dpat ditentukan sbg berikut:
Ci=1/2.000 x penyebut skala
3). mmbandingkan dgn peta lain yg mncakup daerah sma & memiliki skala.
4). menentukan skala peta berdasarkan garis lintang

c. Garis Lintang dan Garis Bujur
garis lintang atau parlel merupakan garis yg sjajar dengan ekuator dan membagi permukaan bumi menjadi bagian utara & selatan. garis bujur meridian merupakan garis vertikal yang membagi permukaan bumi menjadi bagian barat & timur.

d. Petunjuk Arah
merupakan komponen penting dalam peta berguna untuk menunjukkan arah sehingga penggna peta mengetahui arah di peta.

e. Legenda atau Keterangan
simbol dipeta perlu diberi keterangan agar dapat dimengerti pembaca peta. legenda peta berisi keterangan simbol" yang terdapat dipeta.

f. Sumber & Tahun Pembuatan Peta
sumber peta memberikan kepastian tentang data yg digunakan dalam pemetaan sehinga informasi yg disajikan dipeta akurat. Informasi tahun memberikan petunjuk bahwa data yg disajikan di peta tidak kedaluwarsa.

g. Insert
untuk memperjelas posisi suatu wilayah dipeta. inset ada dua yaitu inset lokasi memberikan gambaran global dari wilayah sekitar yg dipetakan & inset pembesaran untuk mengambarkan wilayah yang kecil.

h. Simbol & Warna
merupakan tanda konvensional yg terfdapat pada peta untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan.
berdasarkan bentuknya, simbol dibagi mejadi tiga yaitu:
1). simbol titik untuk mnyatakan posisi/ lokasi suatu tempat.
2). simbol garis untuk mengambarkan batas- batas administrasi, jalan, & sungai.
3) simbol luasan untuk menunjukkan area tertentu.
warna" peta
1) hijau untuk dataran rendah
2) kuning untuk dataran tinggi
3) cokelat untuk daerah pegunungan
4) biru untuk daerah perairan
5) putih untuk daerah yg tertutup salju.

4. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
a. membantu dalam pembuatan suatu desain
b. menunjukan posisi atau lokasi relatif di permukaan bumi
c.untuk memperlihatkan ukuran
d. untuk memprlihatkan/menggambarkan bentuk" permukaan bumi
e. menyajikan data tentang potensi suatu daerah

Tujuan pembuatan peta
a. menyimpan dta yg ada dipermukaan bumi
b. menganalisis data spasial
c. memberikan informasi dalam perncanan tata kota

Skala Peta

Pemetaan wilayah


Pengertian tentang skala Peta
Skala peta tidak hanya menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan jarak di lapangan (misalnya untuk mengukur jarak di lapangan atau menghitung luas suatu areal), tetapi juga menunjukkan ketelitian geometris dan detail dari unsur dan informasi yang disajikan. Semakin besar skala peta, maka semakin teliti dan semakin detail unsur dan informasi yang disajikan; demikian pula sebaliknya

Beberapa contoh mengenai perbedaan skala peta:
  • Pada peta berskala 1: 25.000, belokan dan lekukan dan lebar sungai, serta anak sungai sangat jelas tergambar. Tetapi, pada peta berskala 1:100.000, posisi belokan sungai tidak dapat disajikan secara teliti, lebar sungai tidak dapat digambarkan, serta sebagian anak sungai dihapus dari peta.
  • Areal yang berukuran 10 cm x 10 cm pada peta berskala 1:50.000, akan mempunyai ukuran 5 cm x 5 cm pada peta berskala 1: 100.000, atau 1/4 dari ukuran semula. Dengan ruang sekecil ini, tidak dimungkinkan untuk menyajikan unsur-unsur dan informasi secara detail dan teliti.

Dalam penetapan skala pada pembuatan peta (khususnya peta tematik), perlu diperhatikan tujuan/kegunaannya (peta untuk perencanaan umum akan berbeda skalanya dengan peta untuk kegiatan operasional dilapangan), serta informasi yang akan ditampilkan (apabila informasi tidak dapat disajikan secara detail, misalnya hanya dapat membedakan wilayah berhutan dan tidak berhutan, maka tidak diperlukan peta yang berskala besar). Tergantung kepada penggunaanya. Di bidang kehutanan khususnya,

Skala
Sebutan
Penggunaan
³ 1: 10.000

1: 25.000 – 1: 50.000


1: 100.000

1: 250.000 – 1: 500.000
Sangat besar

Besar


Sedang

Kecil
Peta kerja/lapangan

Peta kerja
/perencanaan lapangan

Perencanaan tingkat Kabupaten

Perencanaan tingkat Provinsi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar